NAMA : RIKAWIKA
NPM : 10209952
KELAS : 3EA06
KEPUASAN PETANI TERHADAP PELAYANAN PADA TOKO USAHA JAYA TANI”.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan
wilayah yang komprehensif dan terintegrasi sangat diperlukan dalam pencapaian
hasil pembangunan yang optimal
diberbagai sektor di Kabupaten Bekasi. Kabupaten Bekasi yang memiliki lahan
pertanian produktif yang dipergunakan untuk bidang pertanian kurang lebih
seluas 21.049 ha (Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi:2009), yang tersebar
pada beberapa Kecamatan : Cabangbungin, Tambelang, Pebayuran, Sukatani,
Karangbahagia, Kedungwaringin, Babelan dan sekitarnya. Kabupaten Bekasi
menghasilkan beras dan tanaman pangan lainnya seperti jagung, ubi kayu, ubi
jalar serta sayur-sayuran, buah-buahan.
Hama,
ketidak pastian cuaca, keterbatasan lahan adalah beberapa masalah atau kendala
yang sering dihadapi petani dari waktu kewaktu. Petani memerlukan sarana produksi yang dapat mendukung kemudahan
memperoleh bibit unggul. Kondisi tersebut menjadi peluang usaha bagi masyarakat
sekitar untuk menyediakan berbagai jenis sarana produksi pertanian, alat-alat
pertanian, bibit-bibitan, pestisida ( herbisida, pungisida, akarisida),
insektisida dll.
Pada
saat ini petani penggarap jumlahnya semakin menurun dari tahun ke tahun.
Penurunan jumlah petani penggarap seiring dengan menurunnya lahan pertanian. Berdasarkan
data dari kompas luas lahan pertanian di Kabupaten Bekasi seluas 47.020 ha. Pada
tahun 2009 luas lahan pertanian di Kabupaten Bekasi seluas 21.049. Penyempitan
lahan pertanian di Kabupatern Bekasi menyebabkan perubahan pola penjualan yang
pada awalnya terkonsentrasi pada Kabupaten Bekasi sekarang menyebar keberbagai
daerah antara lain seperti Bogor, Jonggol, Karawang, Batam, dll.
Menyempitnya
lahan pertanian dan berkurangnya petani penggarap menyebabkan persaingan
pengusaha atau pemilik usaha sarana produksi pertanian menjadi meningkat.
Supaya dapat bertahan maka pengusaha saran produksi dapat menggunakan berbagai
macam cara atau strategi, salah satunya adalah dengan meningkatkan kepuasan
para konsumennya.
Untuk
meningkatkan kepuasan konsumen seorang pengusaha dituntut untuk meningkatkan
pelayanannya. Kualitas pelayanan dapat dilihat diberbagai dimensi yang dikenal
sebagai SERVQUAL yaitu tangibles ( bukti langsung ), reliability ( keandalan ),
responsiveness ( daya tanggap ), assurance ( jaminan ), emphaty ( empati ).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis
ingin membahas dalam penulisan ilmiah dengan judul “KEPUASAN PETANI TERHADAP PELAYANAN PADA TOKO USAHA JAYA TANI”.
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
1.
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah penelitian ini adalah : “ Apakah pelayanan pada Toko Usaha Jaya Tani memuaskan
para konsumen ?”
2.
Batasan
Masalah
Mengingat
keterbatasan kemampuan, waktu dan dana, maka pada penulisan ini penulis
membatasi pada :
Variabel
yang diteliti adalah tingkat kepuasan konsumen yang dibagi dalam lima dimensi
kualitas pelayan yaitu tangibles ( bukti langsung ), reliability ( keandalan ),
responsiveness ( daya tanggap ), assurance ( jaminan ), emphaty ( empati )
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan konsumen
pada Toko Usaha Jaya Tani.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi
peneliti
Untuk memberikan
pemahaman lebih dalam mengenai kepuasan konsumen.
2. Bagi
perusahaan
Diharapkan
penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pemilik toko, khususnya mengenai
pelayanan toko yang diharapkan pelanggan/petani.
1.5 Metode Penelitian
Dalam
melakukan penelitian ini, penulis akan menjelaskan dan menguraikan metode
penelitian yang akan digunakan.
1.5.1 Objek Penelitian
Objek
penelitian ini adalah konsumen pada Toko Usaha Jaya Tani Kabupaten Bekasi (
Babelan ).
1.5.2. Data atau Variabel
1. Data
Primer
Dalam
penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 50 orang responden.
2.
Data
Sekunder
Dalam
penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung pada
Toko Usaha Jaya Tani, jurnal-jurnal sebelumnya, Internet, dan
penulisan-penulisan ilmiah sebelumnya.
1.5.3. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis
menggunakan metode :
1. Studi
lapangan ( field Researh )
Yaitu
pengumpulan data langsung dari sumber penelitian, adapun cara yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Observasi,
yaitu pengamatan secara langsungpada kegiatan dan proses yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang akan dibahas
b. Wawancara,
yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara berkomunikasi langsung dengan
pihak yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan permasalahan yang
dibahas.
2. Studi
Pustaka ( Libarary reseacrh )
Penulis
membaca reverensi yang mendukung isi penelitian ilmiah ini yang berasal dari
buku, website atau artikel yang berkaitan dengan pembasaan penelitian ini.
1.5.4. Hipotesis
1. Ho :
tidak ada pengaruh hubungan pelayanan Toko Usaha Jaya Tani dengan
kepuasan pelanggan/petani.
2. Ha : ada
pengaruh hubungan pelayanan Toko Usaha Jaya Tani dengan kepuasan
pelanggan/petani.
1.5.5. Alat Analisis yang Digunakan
Untuk
menganalisis data yang diperoleh, maka penulis akan menggunakan Skala Likert
digunakan untuk mengukur variabel penelitian dan Chi Square digunakan untuk
pengujian hipotesis. Metode ini dipilih karena tingkat kepuasan konsumen.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Manajemen
Pemasaran
Pemasaran
merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan
laba. Keberhasilan pada pemasaran suatu perusahaan akan sangat tergantung pada
strategi pemasarannya, di lain pihak strategi pemasaran akan sangat tergantung
pada perilaku konsumen.
Pemasaran
adalah sebuah fungsi manajemen penting yang diperlukan guna menciptakan
permintaan produk yang dijual. Definisi pemasaran diatas merupakan salah satu
dari sejumlah definisi pemasaran yang ditawarkan, kita dapat membedakan antara
definisi sosial dan definisi manajerial.
Definisi
Sosial : Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi
Manajerial : Pemasaran sering digambarkan sebagai “ seni menjual produk” Hampir semua orang
beranggapan bahwa yang dimaksud dengan manajemen pemasaran adalah mencari
pelanggan yang cukup banyak untuk produk-produk yang sekarang ada pada usaha
yang bersangkutan, tetapi pandangan ini terlalu sempit. Pandangan yang lebih
luas menyadari bahwa menajemen pemasaran adalah proses yang mencangkup
analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan juga mencangkup barang dan
jasa serta gagasan. Berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan
kepuasan bagi pihak yang terlibat. Pengertian Manajemen Pemasaran adalah
menurut Kotler ( 2004:9 ) adalah “(manajemen) Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta
penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sasaran-sasaran individu dan organisasi.”
2.1.2
Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi adalah sesuatu yang dilakukan oleh
suatu perusahaan atau seseorang untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
diinginkan untuk dapat lebih baik dari pada pesaingnya.
Menurut Philip Kotler ( 2004:91) stategi
adalah “rencana permainan untuk mencapai sasarannya. Yang terdiri dari strategi
pemasaran, strategi teknologi, serta strategi penetapan sumber yang cocok.”
Strategi pemasaran dari setiap perusahaan
merupakan sesuatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan dalam usaha yang
dijalankan.
2.1.2.1 Konsep Strategi
Konsep strategi dapat didefinisikan
berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yauitu dari perspektif apa yang suatu
organisasi ingin lakukan dan dari apa yang suatu organisasi akhirnya lakukan.
a. Dari
perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan
Berdasarkan
perspektif ini, strategi didefinisikan sebagai program untuk menentukandan
mencapai tujuan organisasi dan menimplementasikan misinya. Makna yang
terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang
aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi.
b. Dari
perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan
Berdasarkan
perspektif ini, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau responden
organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap
organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah
dirumuskan secara eksplisit.
2.1.2.2 Level Stategi
Dalam
suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level
unit bisnis atau bisnis, dan level fungsional.
a. Stategi
Level Korpoasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur kegiatan dan
organisasi yang memiliki lini atau unit bisnis lebih dari satu.
b. Strategi
Level Unit Bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi suatu
bisnis tertentu.
c. Strategi
Level Fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen yang
dapat mendukung strategi level unit bisnis.
2.1.3 Perilaku Konsumen ( Consumer
Behaviour )
Setiap
perusahaan selalu mengembangkan sistem dalam memproduksi dan menyalurkan barang
dan jasanya. Dengan demikian perkembangan teknologi akan mengakibatkan sistem
tersebut semakin komplek dan barang-barang ekonomi yang tersedia semakin
beraneka ragam. Untuk mengembangkan sistem tersebut, perusahaan perlu
mengadakan penelitian mengenai perilaku konsumen didalam pengambilan keputusan
untuk membeli.
Berbicara
mengenai perilaku konsumen berarti juga membicarakan tentang perilaku manusia,
akan tetapi hanya dalam ruang lingkup yang lebih terbatas. Pengertian perilaku
konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk
didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut. Penting dari arti perilaku konsumen, yaitu proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini melibatkan individu
dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa.
Pengertian
perilaku konsumen ini sering dikacaukan dengan pengertian perilaku pembeli.
Perilaku pembeli tampak pada pembelian untuk lembaga-lembaga, organisasi
industri dan bermacam-macam tingkat penjualan kembali untuk pedagang besar
ataupun pedagang eceran. Perilaku konsumen tidak saja mempelajari yang dibeli
atau dikonsumsikan. Tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaan dan dalam kondisi
macam apa barang barang dan jasa-jasa yang dibeli.
Terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan seorang konsumen
yaitu Individual Consumer, Environmental Influences, Marketing Strategy.
Individual
Consumer merupakan pemilihan terhadap merek dipengaruhi oleh kebutuhan
konsumen, persepsi terhadap karakteristik merek dan sikap mereka terhadap
alternatif merek.
Environmental
Influences merupakan lingkungan yang mempengaruhi pembelian seseorang adalah
budaya kelas sosial, keluarga atau kelompok masyarakat pada situasi tertentu.
Marketing
Strategy merupakan variabel-variabel dalam strategi pemasaran seperti produk,
harga, promosi dan distribusi dinilai dan dievaluasi oleh konsumen dalam proses
pengambilan keputusan.
Dalam
rangka pengembangan strategi pemasaran, peranan perilaku konsumen adalah
penting, karena manajer akan mempunyai pandangan yang lebih luas, dan akan
mengetahui peluang baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan
konsumen. secara sederhana variabel-variabel perilaku konsumen dapat dibagi
menjadi faktor ekstern, faktor intern, dan proses pengambilan keputusan. Faktor
ekstern, terdiri dari kebudayaan, kelas sosial, kelompok referen, serta
keluarga.
Faktor
intern, terdiri dari motivasi, persepsi, kepribadian dan konsep diri, relajar
dan sikap dari individu. Proses pengambilan keputusan yaitu menganalisa
keinginan dan kebutuhan, mencari informasi dari sumber-sumber yang ada,
penilaian dan pemilihan, keputusan untuk membeli dan perilaku sesudah membeli.
2.2 Kepuasan Konsumen
Satisfaction
adalah kata dari bahasa latin, yaitu satis yang berarti enough atau cukup dan
facere yang berarti to do atau melakukan. Jadi produk atau jasa yang bisa
memuaskan adalah produk atau jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari
oleh konsumen sampai pada tingkat cukup.
Menurut
Philip Kotler (2004), “ kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi / kesannya terhadap
kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapanharapannya.”
Untuk
menciptakan kepuasan pelanggan, harus menciptakan kepuasan pelanggan, harus
menciptakn dan mengelola suatu system untuk memperoleh pelanggan yang lebih
banyak dan kemampuan untuk mempertahankan
pelanggannya.
2.2.1
Faktor
Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Menurut J. Supranto (
2001; 233 ) “kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang yang
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapan”. Jadi
tingkat kepuasan merupan istilah dari perbedaan antara kinerja dibawah harapan,
pelanggan akan puas.
Menurut Handi Irawan D, ( 2002; 3 )
“pelayanan adalah sesuatu yang dilakukan seseorang, organisasi, atau instansi
kebutuhan orang lain dengan memberikan kemudahan-kemudahan”. Sedangkan menurut
Fendy Tjiptono ( 2001; 52 ) “pelayanan dapat diartikan sebagai jasa, yaitu
aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual”.
2.2.3 Pengertian Jasa
Menurut
Fandy Tjiptono (2004; 6), “ jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang
dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. “
2.2.4 Dimensi Kualitas Jasa
Kualitas
jasa akan dinilai oleh konsumen. Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak
ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi kualitasnya.
Parasuraman
dan kawan-kawan menguraikan dimensi kualitas jasa dalam lima dimensi pokok.
Kelima dimensi dikenal sebagai SERVQUAL yaitu tangibles ( bukti langsung ),
reliability ( keandalan ), responsiveness ( daya tanggap ), assurance ( jaminan
), emphaty ( empati ) :
a. Tangibles
( bukti langsung ), yaitu meliputi penampilan fasilitas fisik,seperti gedung
dan ruangan front office, tersedianya parkir, kebersihan,kerapian,
perlengkapan, penampilan pegawai, dan sarana komunikasi.
b. Reliability
( keandalan ), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera, akurat, dan memuaskan.
c. Responsiveness
( daya tanggap ), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan
dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi kesigapan
karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani
transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.
d. Assurance ( jaminan ), meliputi kemampuan
karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas
keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayan, ketrampilan
dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam
memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan.
Dimensi
ini merupakan gabungan dari sub dimensi :
1. Kompetensi ( competence ), ketrampilan
dan pengetahuan yang dimiliki oleh para
karyawan untuk melakukan pelayanan.
2. Kesopanan ( courtesy ), meliputi keramahan,
perhatian, dan sikap para karyawan.
3. Kredibilitas
( credibility ), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada
perusahaan, seperti reputasi, prestasi, dan sebagainya.
e. Emphaty
( empati ), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada
pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan
untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami
keinginan dan kebutuhan pelanggannya. Dimensi Emphaty ini merupakan
penggabungan dari dimensi :
1. Akses
( access ), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan
perusahaan.
2. Komunikasi ( communication ), merupakan
kemampuan melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan
atau memperoleh masukkan dari pelanggan
3. Pemahaman
pada pelanggan ( understanding the customer ), meliputi usaha perusahaan untuk
mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2.3 Alat Analisa
Alat
analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa skala likert
digunakan untuk mengukur variabel penelitian dan Chi Square digunakan untuk
pengujian hipotesis
2.3.1 Skala Likert
Skala
Likert adalah sklala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator veriabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert
mempunyai gradiasi yang sangat positif sampai sangat negative yang dapat berupa
kata-kata.
Skor
yang diberikan untuk keperluan analisis adalah :
a. sangat
puas dengan skor 5
b. puas dengan skor 4
c. cukup
puas dengan skor 3
d. kurang
puas dengan skor 2
e. tidak
puas dengan skor 1
Rumus
Rentang Skala ( RS ) :
RS
= m – n
────
B
Keterangan
:
m
= angka tertinggi dalam pengukuran
n
= angka terendah dalam pengukuran
b
= banyaknya kelas yang dibentuk
2.3.2
Pengertian
Uji T
Uji
t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi
yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat
kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa
suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.
2.3.3
Uji
Validitas
Uji
validitas adalah hasil penelitian yang valid dan realible dan instrumen yang
valid dan reliable. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid.Pengujian reabilitas instrumen dapat dilakukan
secara internal maupun eksternal. Instumen yang realible berarti instrumen yang
bila untuk mengukur objek yang sama akan menghasilakan data yang sama.Instrumen
yang valid dan realible merupakan syarat utama mendapatkan hasil yang valid dan
realible.
2.3.3
Menentukan
Ukuran Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki
sebuah populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudahan ditarik kesimpulan.
Rumus yang bisa digunakan untuk
mengukur jumlah sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai
berikut :
s =
λ2. N. P. Q
d2. (N – 1) +
λ2. P. Q
Dimana
:
Dengan tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10%
λ2 dengan dk = 1
P = Q = 0,5 d = 0,05 s = jumlah sampel
Dalam
menentukan ukuran atau jumlah sampel dengan formula yang dikembangkan oleh
Slovin (1990) dalam Kusmayadi (2000 : 74) dengan margin error yang
diperkenankan berkisar antara 5 – 10%, yaitu dengan rumus :
n = N
1 + N ( e )2
Keterangan :
n = ukuran sampel yang dibutuhkan
N = jumlah populasi
e = margim error yang diperkenankan (5% atau
10%)
2.3.4 Pengertian Chi Square
Salah
satu alat statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis mengenai
keragaman suatu populasi atau membandingkan keragaman suatu populasi dengan
keragaman populasi lainnya adalah Chi Square. Menurut Freddy Rangkui ( Riset Pemasaran : hal. 141) Chi Square yaitu
teknik analisis komparasional yang mendasarkan diri pada perbedaan frekuensi
dari data yang sedang kita selidiki.
2.3.4.1 Manfaat Chi Square
Dalam buku Statistika,
Universitas Gunadarma dengan menggunakan uji Chi Square
ini, penulis dapat mengambil manfaat, antara lain :
a. Menguji
proposi untuk data multinom.
b. Menguji
kesamaan rata-rata distribusi Poisson.
c. Menguji
independent antara dua faktor di dalam daftar
kontingensi BxK.
d. Menguji
kesesuaian antara data hasil pengamatan dengan model distribusi dari mana data
itu diduga diambil.
e. Menguji
model distribusi berdasarkan data hasil pengamatan.
2.3.4.2 Bentuk Distribusi Chi
Square
Nilai Chi Square selalu
positif karena nilai X2. Bentuk distribusi X2 tergantung dari derajat bebas
(db) atau degree of freedom. Pengertian α pada uji X2 sama dengan pengujian
hipotesis yang lain, yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian Manajemen Dasar Laboratorium (Statistika,
Universitas Gunadarma)
α : Luas Daerah Penolakan
Ho : Taraf Nyata Penguji
0 +
00
2.3.4.3 Penggunaan Chi Square
Uji
Chi Square digunakan untuk :
a. Uji
Kecocokan = Uji Kebaikan Suai = Goodness of Fit Test
b. Uji
kebebasan
c. Uji
Beberapa Proporsi
Dalam
uji kecocokan goodness of fit test, hipotesis nol merupakan suatu ketentuan
tentang pola yang diharapkan dari frekuensi-frekuensi dalam barisan
kategori-kategori. Pola yang diharapkan harus sesuai dengan asumsi atau
anggapan atas kemungkinan kejadian yang sama dan bersifat umum. Penetapan
hipotesis awal dan hipotesis alternatif adalah sebagai berikut :
Ho
: Frekuensi setiap kategori memenuhi suatu nilai / perbandingan.
Ha
: Ada kategori yang tidak memenuhi nilai / perbandingan.
Uji
kebebasan antara 2 variabel memiliki prinsip pengerjaan yang sama dengan
pengujian beberapa proporsi, perbedaannya hanya pada penetapan hipotesis awal
dan hipotesis alternatif. Penetapan hipotesis awal dan hipotesis alternatif
adalah sebagai berikut :
a. Uji
Kebebasan
Ho
: variabel-variabel saling bebas
Ha
: variabel-variabel tidak saling bebas
b. Uji
Beberapa proporsi
Ho
: setiap proporsi bernilai sama
Ha
: setiap proporsi yang bernilai tidak sama
2.2.4.4 Metode Uji Chi Square
Terdapat dua rumus :
a. Uji Kecocokan = Uji Kebaikan
Suai, rumus:
X2 hit = Σ (Fo-Fe)2
Fe
Dimana:
X2
: Chi Square hitung
Fo
: Frekuensi data yang diperoleh dari observasi
Fe
: Frekuensi data yang diharapkan secara teoritis
b.Uji Kebebasan dan Uji
Beberapa Proporsi, rumus:
X2 = Σ (Foij – Feij)2
Feij
Dimana:
Foij
: frekuensi observasi ke-I, kolom ke-j
Feij
: frekuensi ekspektasi ke-I, kolom ke-j
Langkah-langkah
Hipotesis :
1. Membuat
hipotesis nol ( Ho ) dan hipotesis alternatif ( Ha )
2. Taraf
nyata ( α )
3. Derajat
bebas ( Db ) = ( k-1 ) ( b-1 )
k
= kolom
b
= baris
4. Tentukan
Wilayah kritis X2 tabel = X2 ( α ; Db )
5. Tentukan nilai hitung (X2 hitung )
6. Gambar dan keputusan
7. Kesimpulan
Dari
dua rumus diatas, penulis akan mengukur kepuasan konsumen dengan menggunakan
rumus Uji Kecocokan atau Uji Kebaikan Suai.
2.5 Kajian Penelitian Sejenis
1. Menurut
Shinta Nur Erasaraswati dalam judul Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Pada
Toko Batik Collection di Jakarta,
konsumen adalah hal utama yang harus diperioritaskan oleh perusahaan agar dapat
bertahan,bersaing dan menguasai pangsa pasar. Dalam hal ini, Toko Batik
Sutarwan Collection mengukur tingkat
kepuasan konsumennya meliputi dimensi Realibility,
Tangibles, Assurance, Responsiveness, dan Emphaty. Perhitungan analisis dari Skala Likert 0,69% dari jawaban
responden sudah dapat dikatakan “cukup puas” dan analisa dari Cho Kuadrat (X2)
sebesar 46.20829 lebih besar dari Chi Kuadrat tabel sebesar 26,29 dengan
tingkat kepercayaan 95% dimana Hipotesis Alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis
0 (Ho) ditolak, artinya konsumen merasa puas dengan memberikan tanggapan baik
atas pelayanan yang diberikan pleh Toko Batik Sutarwan Collection.
2. Menurut
Evana Agustina Baringbing dalam judul Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Cafe
Nasi Goreng Metro Agus Jakarta, Penulis ingin mengetahui bagaimana kepuasan
konsumen terhadap Cafe nasi goreng metro Agus dengan menggunakan 5 katagori
dimenensi yaitu dimensi kehandalan, dimensi ketanggapan, dimensi jaminan,
dimensi empati, dimensi berwujud dengan cara membagikan kuesioner kepada 50
orang. Cafe nasi goreng metro Agus yang beralamat di Jl.Metro Jaya Rt 010 Rw
09. Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan analisa tabel frekuensi Chi
– Square. Dari perhitungan di dapat X 2 hitung (165.8243929) > X 2 tabel
(26.29622) maka tolak Ho, terima Ha yang berarti konsumen merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan Cafe Nasi Goreng Metro Agus.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Objek
penelitian ini adalah konsumen/petani yang membeli sarana produk pestisida,
insektisida di Toko Usaha Jaya Tani Kabupaten Bekasi (Babelan).
3.2
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek/subjek penelitian atau
totalitas dari semua objek atau individuyang akan diteliti yang mana memiliki
karakteristik tertentu jelas dan lengkap, sedangkan sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti atau merupakan bagian dari populasi yang diambil
melalui cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu.
3.3
Data / Variabel yang digunakan
3. Data
Primer
Dalam
penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 50 orang responden, dimana 50
orang responden akan diberikan 15 pernyataan dan pertanyataan oleh penulis.
4. Data
Sekunder
Dalam
penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan carapengamatan secara langsung
dan proses yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas.
3.4
Metode Pengumpulan Data
Dalam
pengumpulan data, penulis menggunakan metode :
3. Studi
lapangan ( field Researh )
Yaitu
pengumpulan data langsung dari sumber penelitian, adapun cara yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
c. Observasi,
yaitu pengamatan secara langsungpada kegiatan dan proses yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang akan dibahas
d. Wawancara,
yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara berkomunikasi langsung dengan
pihak yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan permasalahan yang
dibahas.
4. Studi
Pustaka ( Libarary reseacrh )
Penulis membaca reverensi yang mendukung
isi penelitian ilmiah ini yang berasal dari buku, website atau artikel yang
berkaitan dengan pembasaan penelitian ini.
3.5 Hipotesis
3. Ho :
tidak ada pengaruh hubungan pelayanan Toko Usaha Jaya Tani dengan
kepuasan pelanggan/petani.
4. Ha : ada
pengaruh hubungan pelayanan Toko Usaha Jaya Tani dengan kepuasan
pelanggan/petani.
3.5 Alat Analisis
yang Digunakan
Untuk
menganalisis data yang diperoleh, maka penulis akan menggunakan Skala Likert
digunakan untuk mengukur variabel penelitian dan Chi Square digunakan untuk
pengujian hipotesis. Metode ini dipilih karena tingkat kepuasan konsumen dengan
rumus sebagai berikut :
CS = ∑
{(Fo – Fe)}
────────
Fe
Dimana
:
Pr : Chi Square hitung
Fo : Frekuensi Obserfasi
Fe : Frekuensi Harapan
http://www.gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar